Cara Mengisi Form Data Uji Profisiensi

Form input data uji profisiensi DiA-PT terdiri dari beberapa bagian dalam format excel. Peserta mengisi pada cell yang berwarna hijau. Form terdiri dari beberapa bagian yaitu
1. Informasi Umum
2. Informasi Kalibrator
3. Komponen ketidakpastian
4. Data Kalibrasi

1. Informasi Umum

Bagian ini sangat jelas sesuai apa yang tertulis, dimana peserta menuliskan informasi umum saat melakukan kalibrasi yaitu nama lab, nama teknisi, suhu dan kelembaban.

2. Informasi kalibrator

Pada bagian ini peserta diminta untuk menuliskan informasi kalibrator yang digunakan termasuk informasi tempat kalibrasi untuk menjamin ketertelusuran kalibrasi.

3. Informasi ketidakpastian

Pada bagian ini peserta diminta memasukkan informasi penting dalam menghitung ketidakpastian.

Hal pertama adalah tipe ketidakpastian, seperti yang kita semua ketahui bahwa tipe ketidakpastian terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Tipe A
2. Tipe B

Hal kedua adalah komponen ketidakpastian, komponen yang dimaksud adalah seperti :
– pengulangan pembacaan
– ketidakpastian standard
– daya baca
– dll, sesuai instruksi kerja yang dimiliki peserta

Ketiga adalah pembagi, umumnya pembagi untuk tipe B adalah akar 3, sedangkan untuk tipe A adalah akar n. Namun kembali lagi, disesuaikan dengan instruksi kerja yang dimiliki peserta.

Terakhir adalah koefisien sensitivits, koefisien sensitifitas adalah tingkat pengaruh komponen terhadap ketidakpastian pengukuran. Umumnya jika komponen memiliki satuan yang sama dengan alat ukur yang dikalibrasi, maka koefisien sensitifitasnya adalah 1.

Kami tidak meminta perhitungan ketidakpastian secara lengkap, data ini akan kami rangkum pada laporan uji profisiensi sehingga peserta dapat menfapatkan informasi tambahan dari peserta lain tentang komponen yang sering digunakan untuk kalibrasi artefak terkait.

4. Data Kalibrasi

Pada bagian ini peserta mengisi data hasil kalibrasi terhadap artefak. Mohon perhatikan penempatan data antara ‘alat ukur’ dan ‘standard’. Dimana ‘alat ukur’ adalah data pembacaan artefak sedangkan ‘standard’ adalah data pembacaan kalibrator yang digunakan + dengan koreksinya.
Hasil di sajikan dalam error yaitu ‘alat ukur’ – ‘standard’.
Uncertainty wajib dihitung dengan tingkat kepercayaan 95% dengan K=2.